Jakarta, Kebanyakan makanan yang enak-enak tergolong makanan tidak sehat, contohnya yaitu junk food. Makanan yang identik dengan lemak tinggi, manis-manis dan sedikit nutrisi itu kini diketahui merupakan salah satu penyebab stres dan depresi.
Studi terkini yang dimuat dalam The British Journal of Psychiatry menyebutkan bahwa makan junk food akan membuat seseorang depresi. Para pakar epidemiologi Inggris dan Perancis menganalisis makanan dan mood 3.486 partisipan pria dan wanita.
Setiap partisipan diminta untuk mengisi kuesioner yang menanyakan seberapa sering mereka mengonsumsi beberapa jenis makanan selama beberapa tahun terakhir. Kategori makanan terdiri dari dua jenis, yakni kategori makanan alami (buah-buahan, sayur, ikan, dan lainnya) serta katergori makanan hasil proses (cokelat, makanan manis dan penuh gula, makanan digoreng, daging olahan dan lainnya).
Lima tahun kemudian, partisipan tersebut diberi kuesioner lagi untuk mengetahui tingkat depresi dan gejala-gejala yang berhubungan dengan stres. Beberapa variabel seperti umur, jenis kelamin, dan pola hidup lainnya seperti kebiasaan merokok atau aktivitas fisik sudah diperhitungkan.
"Hasil yang kami temukan adalah, terdapat hubungan yang erat antara jenis makanan dengan gejala depresi. Partisipan yang sering mengonsumsi makanan olahan atau makanan junk food cenderung mengalami gejala stres dan depresi dibanding partisipan yang mengonsumsi makanan alami," kata Tasnime Akbaraly, seorang peneliti seperti dikutip dari Newyorkdalynews, Minggu (17/1/2010).
Terlepas dari semua faktor kesehatan lainnya seperti merokok, olahraga atau berat badan seseorang, makanan junk food atau makanan olahan terbukti berkaitan dengan gejala depresi. Untuk itu, bila seseorang ingin menghindari depresi atau gejala bad mood lainnya, sebaiknya jangan coba-coba mengonsumsi jenis makanan tersebut.
"Yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Ketika seseorang sedang bad mood atau dalam masalah, ia cenderung mengonsumsi semua jenis makanan yang enak-enak. Dan kebanyakan makanan yang enak-enak itu adalah makanan yang berlemak, manis-manis dan bersodium tinggi seperti makanan-makanan junk food," ujar Akbaraly dari National Institute of Health and Medical Research, Montpellier, Perancis.
Dengan mengurangi konsumsi daging olahan, makanan-makanan yang digoreng, manis-manis dan tinggi lemak, dijamin risiko depresi bisa berkurang. Sebaliknya, perbanyaklah makan buah-buahan dan sayuran tiap harinya.
"Pastikan sayur dan buah masuk dalam menu makanan sehari-hari, dan rasakan perbedaan mood yang dirasakan dibanding saat makan junk food," kata Akbaraly.
Studi terkini yang dimuat dalam The British Journal of Psychiatry menyebutkan bahwa makan junk food akan membuat seseorang depresi. Para pakar epidemiologi Inggris dan Perancis menganalisis makanan dan mood 3.486 partisipan pria dan wanita.
Setiap partisipan diminta untuk mengisi kuesioner yang menanyakan seberapa sering mereka mengonsumsi beberapa jenis makanan selama beberapa tahun terakhir. Kategori makanan terdiri dari dua jenis, yakni kategori makanan alami (buah-buahan, sayur, ikan, dan lainnya) serta katergori makanan hasil proses (cokelat, makanan manis dan penuh gula, makanan digoreng, daging olahan dan lainnya).
Lima tahun kemudian, partisipan tersebut diberi kuesioner lagi untuk mengetahui tingkat depresi dan gejala-gejala yang berhubungan dengan stres. Beberapa variabel seperti umur, jenis kelamin, dan pola hidup lainnya seperti kebiasaan merokok atau aktivitas fisik sudah diperhitungkan.
"Hasil yang kami temukan adalah, terdapat hubungan yang erat antara jenis makanan dengan gejala depresi. Partisipan yang sering mengonsumsi makanan olahan atau makanan junk food cenderung mengalami gejala stres dan depresi dibanding partisipan yang mengonsumsi makanan alami," kata Tasnime Akbaraly, seorang peneliti seperti dikutip dari Newyorkdalynews, Minggu (17/1/2010).
Terlepas dari semua faktor kesehatan lainnya seperti merokok, olahraga atau berat badan seseorang, makanan junk food atau makanan olahan terbukti berkaitan dengan gejala depresi. Untuk itu, bila seseorang ingin menghindari depresi atau gejala bad mood lainnya, sebaiknya jangan coba-coba mengonsumsi jenis makanan tersebut.
"Yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Ketika seseorang sedang bad mood atau dalam masalah, ia cenderung mengonsumsi semua jenis makanan yang enak-enak. Dan kebanyakan makanan yang enak-enak itu adalah makanan yang berlemak, manis-manis dan bersodium tinggi seperti makanan-makanan junk food," ujar Akbaraly dari National Institute of Health and Medical Research, Montpellier, Perancis.
Dengan mengurangi konsumsi daging olahan, makanan-makanan yang digoreng, manis-manis dan tinggi lemak, dijamin risiko depresi bisa berkurang. Sebaliknya, perbanyaklah makan buah-buahan dan sayuran tiap harinya.
"Pastikan sayur dan buah masuk dalam menu makanan sehari-hari, dan rasakan perbedaan mood yang dirasakan dibanding saat makan junk food," kata Akbaraly.
No comments:
Post a Comment