Sebuah survei di Facebook dengan pertanyaan haruskah presiden Amerika Serikat Barack Obama dibunuh baru-baru ini bikin geger. Bahkan lembaga keamanan pemerintah, Secret Service, kalang kabut dan langsung melakukan investigasi.
Tak butuh waktu lama, Secret Service kini sudah mampu menemukan siapa pelakunya. Cukup mengagetkan, ternyata yang bertangungjawab atas polling tersebut masih anak-anak.
Dalam pengumumannya, Secret Service menyatakan tidak akan mengenakan tuntutan hukum apapun pada anak tersebut mapun pada orang tuanya. Para investigator rupanya menyimpulkan sang anak bukanlah ancaman bagi keselamatan Obama.
Juru bicara Secret Service, Edwin Donovan tidak mau mengidentifikasi detail identitas sang anak ataupun berapa usianya.
"Kasus ini resmi ditutup. Saya kira ini bisa dikategorikan hanya sebagai sebuah kesalahan," terang Donovan yang juga menyatakan sang anak melakukan survei tersebut tanpa niat untuk mencelakakan presiden.
Sedangkan pihak Facebook juga menyambut gembira kasus tersebut telah berakhir. "Kami memuji Secret Service dengan aksi mereka yang cepat dan seksama," kata Barry Schnitt, Facebook Director of Policy Communications.
Facebook sendiri langsung memblokir polling bertajuk 'Should Obama be killed?' itu sesaat sesudah ditayangkan. Jawaban yang disodorkan dalam polling adalah 'ya', 'tidak', 'mungkin', serta 'jika dia memotong tunjangan kesehatanku'.
Sumber : CBSNews/detik
Tak butuh waktu lama, Secret Service kini sudah mampu menemukan siapa pelakunya. Cukup mengagetkan, ternyata yang bertangungjawab atas polling tersebut masih anak-anak.
Dalam pengumumannya, Secret Service menyatakan tidak akan mengenakan tuntutan hukum apapun pada anak tersebut mapun pada orang tuanya. Para investigator rupanya menyimpulkan sang anak bukanlah ancaman bagi keselamatan Obama.
Juru bicara Secret Service, Edwin Donovan tidak mau mengidentifikasi detail identitas sang anak ataupun berapa usianya.
"Kasus ini resmi ditutup. Saya kira ini bisa dikategorikan hanya sebagai sebuah kesalahan," terang Donovan yang juga menyatakan sang anak melakukan survei tersebut tanpa niat untuk mencelakakan presiden.
Sedangkan pihak Facebook juga menyambut gembira kasus tersebut telah berakhir. "Kami memuji Secret Service dengan aksi mereka yang cepat dan seksama," kata Barry Schnitt, Facebook Director of Policy Communications.
Facebook sendiri langsung memblokir polling bertajuk 'Should Obama be killed?' itu sesaat sesudah ditayangkan. Jawaban yang disodorkan dalam polling adalah 'ya', 'tidak', 'mungkin', serta 'jika dia memotong tunjangan kesehatanku'.
Sumber : CBSNews/detik
No comments:
Post a Comment