BEIJING - Mereka ini pria-pria yang tampan, kaya dan masih muda. Namun, limpahan materi ternyata tak ada artinya jika tak ada cinta wanita yang menghangatkan jiwa mereka. Tidak percaya?
Tengok sajalah bagaimana usaha sejumlah miliuner muda asal China ini yang ingin mendapatkan seorang wanita pendamping hidup mereka. Pria-pria kaya ini bahkan rela jadi pemburu cinta karena susah menemukan pasangan hidup. Yah, boleh dikata, hidup mereka ini bak pangeran dalam dongeng Cinderela.
Mereka harus mengeliling daratan China demi mencari gadis misterius pemilik sepatu kaca. Ternyata, dongeng anak-anak tentang Pangeran yang ingin menemukan putri impiannya ini menjadi inspirasi bagi seorang pria bernama Xu Tianli. Dia membuat situs kencan online yang dinamakan Golden Bachelor.
Situs kencan ini bukan sembarang situs. Situs ini hanya menjaring pria-pria kaya di China yang susah mendapatkan pasangan hidup. "Pria-pria ini menganggap diri mereka sempurna, tidak heran jika akhirnya mereka menelurkan standar serba tinggi terhadap wanita," ujarnya.
Nah, jika gagasan seperti ini tersimpan dalam pikiran para pria kaya asal China, sudah bisa ditebak bahwa pada akhirnya mereka cukup kesulitan menemukan gadis yang memenuhi standar mereka. Kini, Golden Bachelor hadir untuk menawarkan satu hal kepada pria kaya ini, yakni mempelai wanita.
Tidak tanggung-tanggung, Xu meminta setiap bujangan (bachelor) yang ingin bergabung dalam Golden Bachelor untuk membayar biaya keanggotaan sebesar 300.000 yuan (sekitar Rp413 juta). Uang itu pasti cukup kecil bagi para miliuner muda asal China.
Bagi mereka, yang terpenting adalah mendapat pasangan hidup yang tepat dan segera. Dan, jika sudah melunasi pembayaran, maka mereka mendapat kartu keanggotaan "Diamond Love". Bukan hanya biaya pendaftaran yang fantastis, Golden Bachelor juga melontarkan sejumlah syarat yang memuat angka-angka menakjubkan.
Salah satunya, para anggota Golden Bachelor setidaknya memiliki pendapatan minimal sebesar 2 juta yuan (sekitar Rp2,7 miliar). Syarat selanjutnya, si bachelor haruslah memiliki latar keluarga yang baik. Jika "baik" adalah relatif, maka "baik" seperti apakah yang dimaksud dengan Xu? "Baik" yang ditekankan Xu adalah kondisi keuangan keluarga yang mapan, sehingga bisa disebut sebagai keluarga kaya.
Para bachelor juga harus memiliki darah bangsawan, berkepribadian baik, multi talenta, dan ganteng. "Kami menawarkan situs yang berbeda dari situs kencan lainnya. Fokus kami hanyalah klien yang status sosialnya tinggi," ungkap Xu. Prediksi Xu perihal sulitnya para miliuner muda mencari pasangan hidup ternyata tepat.
Terbukti, hingga kini Golden Bachelor sudah berhasil menghimpun 5 juta pria muda yang masih saja membujang. Xu juga menyediakan sejumlah konsultan pasangan dan beberapa psikolog untuk membantu para bachelor ini mendapatkan pasangan yang tepat.
Pertengahan Desember lalu, Golden Bachelor mengadakan acara menarik di sebuah hotel berbintang lima. Dengan membayar tiket seharga 100.000 yuan (sekitar Rp137 juta), akhirnya 21 gadis dan 22 pria lajang bertemu dalam sebuah ballroom.
Mereka berdansa, menyanyi,bahkan memasak berpasangan. Dari 43 peserta yang menghadiri acara tersebut, sebanyak 80% berhasil mendapat pasangan yang sesuai dengan kriteria mereka.
Tengok sajalah bagaimana usaha sejumlah miliuner muda asal China ini yang ingin mendapatkan seorang wanita pendamping hidup mereka. Pria-pria kaya ini bahkan rela jadi pemburu cinta karena susah menemukan pasangan hidup. Yah, boleh dikata, hidup mereka ini bak pangeran dalam dongeng Cinderela.
Mereka harus mengeliling daratan China demi mencari gadis misterius pemilik sepatu kaca. Ternyata, dongeng anak-anak tentang Pangeran yang ingin menemukan putri impiannya ini menjadi inspirasi bagi seorang pria bernama Xu Tianli. Dia membuat situs kencan online yang dinamakan Golden Bachelor.
Situs kencan ini bukan sembarang situs. Situs ini hanya menjaring pria-pria kaya di China yang susah mendapatkan pasangan hidup. "Pria-pria ini menganggap diri mereka sempurna, tidak heran jika akhirnya mereka menelurkan standar serba tinggi terhadap wanita," ujarnya.
Nah, jika gagasan seperti ini tersimpan dalam pikiran para pria kaya asal China, sudah bisa ditebak bahwa pada akhirnya mereka cukup kesulitan menemukan gadis yang memenuhi standar mereka. Kini, Golden Bachelor hadir untuk menawarkan satu hal kepada pria kaya ini, yakni mempelai wanita.
Tidak tanggung-tanggung, Xu meminta setiap bujangan (bachelor) yang ingin bergabung dalam Golden Bachelor untuk membayar biaya keanggotaan sebesar 300.000 yuan (sekitar Rp413 juta). Uang itu pasti cukup kecil bagi para miliuner muda asal China.
Bagi mereka, yang terpenting adalah mendapat pasangan hidup yang tepat dan segera. Dan, jika sudah melunasi pembayaran, maka mereka mendapat kartu keanggotaan "Diamond Love". Bukan hanya biaya pendaftaran yang fantastis, Golden Bachelor juga melontarkan sejumlah syarat yang memuat angka-angka menakjubkan.
Salah satunya, para anggota Golden Bachelor setidaknya memiliki pendapatan minimal sebesar 2 juta yuan (sekitar Rp2,7 miliar). Syarat selanjutnya, si bachelor haruslah memiliki latar keluarga yang baik. Jika "baik" adalah relatif, maka "baik" seperti apakah yang dimaksud dengan Xu? "Baik" yang ditekankan Xu adalah kondisi keuangan keluarga yang mapan, sehingga bisa disebut sebagai keluarga kaya.
Para bachelor juga harus memiliki darah bangsawan, berkepribadian baik, multi talenta, dan ganteng. "Kami menawarkan situs yang berbeda dari situs kencan lainnya. Fokus kami hanyalah klien yang status sosialnya tinggi," ungkap Xu. Prediksi Xu perihal sulitnya para miliuner muda mencari pasangan hidup ternyata tepat.
Terbukti, hingga kini Golden Bachelor sudah berhasil menghimpun 5 juta pria muda yang masih saja membujang. Xu juga menyediakan sejumlah konsultan pasangan dan beberapa psikolog untuk membantu para bachelor ini mendapatkan pasangan yang tepat.
Pertengahan Desember lalu, Golden Bachelor mengadakan acara menarik di sebuah hotel berbintang lima. Dengan membayar tiket seharga 100.000 yuan (sekitar Rp137 juta), akhirnya 21 gadis dan 22 pria lajang bertemu dalam sebuah ballroom.
Mereka berdansa, menyanyi,bahkan memasak berpasangan. Dari 43 peserta yang menghadiri acara tersebut, sebanyak 80% berhasil mendapat pasangan yang sesuai dengan kriteria mereka.
No comments:
Post a Comment