TEHERAN - Seorang wanita Inggris terancam hukuman cambuk di Iran, setelah ketahuan melakukan hubungan seks dengan dua anggota polisi, yang menjaga Kedutaan Besar Jerman di Teheran.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ini didakwa atas tuduhan melakukan perbuatan tidak bermoral. Selain itu, perempuan berusia 24 tahun tersebut juga didakwa telah melakukan hubungan mencurigakan dengan pihak Kedubes Jerman dan mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak.
Wanita yang diidentifikasi bernama Samin A juga ditengarai ikut serta dalam demonstrasi melawan Pemerintahan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Selain dirinya, 15 orang juga menghadapi ancaman serupa denganya. Tetapi lima di antaranya yang ditahan bersama Samin, menghadapi ancaman hukuman ditembak mati. Demikian diberitakan The Sun, Kamis (11/2/2010).
Menanggapi tuduhan tersebut, Samin yang kelahiran Manchester dari ibu seorang berkewarganegaraan Inggris dan ayah berasal dari Iran mengaku, jika hubungan seks yang dilakukannya merupakan hubungan pribadi. Sementara polisi Iran sendiri menganggap jika perbuatan tersebut dilakukannya secara sengaja.
Menghadapi ancaman hukuman cambuk, sebuah website milik oposisi Iran menyebutkan jika Samin memohon untuk diampuni. Namun hal tersebut tampaknya sulit diwujudkan, setelah adanya tuduhan dirinya terlibat hubungan terlarang dengan seorang anggota polisi Kedutaan Jerman lainnya.
Pihak Kementrian Luar Negeri Inggris sendiri sudah meminta klarifikasi kepada Pemerintah Iran atas kasus ini. Mereka juga memohon akses penasihat hukum bagi Samin. Sementara dua orang penjaga yang diduga terlibat hubungan seks dengan Samin, telah dipulangkan ke Jerman untuk menjalani proses hukuman indisipliner.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ini didakwa atas tuduhan melakukan perbuatan tidak bermoral. Selain itu, perempuan berusia 24 tahun tersebut juga didakwa telah melakukan hubungan mencurigakan dengan pihak Kedubes Jerman dan mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak.
Wanita yang diidentifikasi bernama Samin A juga ditengarai ikut serta dalam demonstrasi melawan Pemerintahan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Selain dirinya, 15 orang juga menghadapi ancaman serupa denganya. Tetapi lima di antaranya yang ditahan bersama Samin, menghadapi ancaman hukuman ditembak mati. Demikian diberitakan The Sun, Kamis (11/2/2010).
Menanggapi tuduhan tersebut, Samin yang kelahiran Manchester dari ibu seorang berkewarganegaraan Inggris dan ayah berasal dari Iran mengaku, jika hubungan seks yang dilakukannya merupakan hubungan pribadi. Sementara polisi Iran sendiri menganggap jika perbuatan tersebut dilakukannya secara sengaja.
Menghadapi ancaman hukuman cambuk, sebuah website milik oposisi Iran menyebutkan jika Samin memohon untuk diampuni. Namun hal tersebut tampaknya sulit diwujudkan, setelah adanya tuduhan dirinya terlibat hubungan terlarang dengan seorang anggota polisi Kedutaan Jerman lainnya.
Pihak Kementrian Luar Negeri Inggris sendiri sudah meminta klarifikasi kepada Pemerintah Iran atas kasus ini. Mereka juga memohon akses penasihat hukum bagi Samin. Sementara dua orang penjaga yang diduga terlibat hubungan seks dengan Samin, telah dipulangkan ke Jerman untuk menjalani proses hukuman indisipliner.
No comments:
Post a Comment