Film Jamila dan Sang Presiden yang ditulis dan disutradarai aktivis Ratna Sarumpaet memenangkan Festival Film Asia di kota Vesoul, Perancis.
Jamila dan Sang Presiden menyabet dua kategori kompetisi, yakni Prix de Public dan Prix Jury Lyceen, pada festival yang berlangsung di kota Vesoul, Perancis, ujar Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Paris Gita L Murti kepada koresponden Antara London, Jumat (5/2/2010).
Gita L Murti mengatakan, film itu juga berhasil menarik perhatian Art et Essai, jaringan bioskop di Perancis yang khusus menayangkan film-film independen.
Menurut Gita, Art et Essai menyatakan akan menayangkan film Jamila dan Sang Presiden di seluruh bioskopnya di Perancis.
Ratna Sarumpaet menyatakan sangat puas dengan hasil yang dicapai Jamila dan Sang Presiden yang pembuatannya menelan biaya Rp 6 miliar.
Ratna menyatakan tidak optimistis biaya pembuatan film akan kembali, tetapi berharap peredaran film di Taiwan dan Perancis akan dapat mendongkrak rating Jamila dan Sang Presiden serta berpeluang diedarkan di negara-negara lain.
Selain Indonesia, festival ini juga diikuti peserta dari China, India, Korea, Turki, Iran, Taiwan, Filipina, dan Jepang.
Festival Film Asia di Vesoul merupakan kegiatan internasional yang diadakan setiap tahun di kota tersebut.
Penyelenggaraan pada tahun ini merupakan yang ke-16 kalinya dengan jumlah penonton yang mencapai 26.000 orang.
Film-film yang menang dalam festival ini akan kembali dipertunjukkan untuk publik Perancis pada Musee Guimet of Asian Arts di Paris pada tanggal 7 hingga 9 April mendatang.
Jamila dan Sang Presiden menyabet dua kategori kompetisi, yakni Prix de Public dan Prix Jury Lyceen, pada festival yang berlangsung di kota Vesoul, Perancis, ujar Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Paris Gita L Murti kepada koresponden Antara London, Jumat (5/2/2010).
Gita L Murti mengatakan, film itu juga berhasil menarik perhatian Art et Essai, jaringan bioskop di Perancis yang khusus menayangkan film-film independen.
Menurut Gita, Art et Essai menyatakan akan menayangkan film Jamila dan Sang Presiden di seluruh bioskopnya di Perancis.
Ratna Sarumpaet menyatakan sangat puas dengan hasil yang dicapai Jamila dan Sang Presiden yang pembuatannya menelan biaya Rp 6 miliar.
Ratna menyatakan tidak optimistis biaya pembuatan film akan kembali, tetapi berharap peredaran film di Taiwan dan Perancis akan dapat mendongkrak rating Jamila dan Sang Presiden serta berpeluang diedarkan di negara-negara lain.
Selain Indonesia, festival ini juga diikuti peserta dari China, India, Korea, Turki, Iran, Taiwan, Filipina, dan Jepang.
Festival Film Asia di Vesoul merupakan kegiatan internasional yang diadakan setiap tahun di kota tersebut.
Penyelenggaraan pada tahun ini merupakan yang ke-16 kalinya dengan jumlah penonton yang mencapai 26.000 orang.
Film-film yang menang dalam festival ini akan kembali dipertunjukkan untuk publik Perancis pada Musee Guimet of Asian Arts di Paris pada tanggal 7 hingga 9 April mendatang.
No comments:
Post a Comment