ABU DHABI - Kontes kecantikan tak hanya punya manusia. Di dunia unta, dia yang memiliki tubuh tegap, bibir penuh, telinga kokoh dan jenggot panjang adalah yang tercantik dalam kontes kecantikan.
Tahun ini, hampir 28.000 ekor unta turut serta dalam kontes tahunan Al Dhafra yang digelar di gurun terpencil di Uni Emirat Arab (UEA) Barat. Berkompetisi dalam 48 kategori, unta yang menang berhak membawa pulang uang tunai lebih dari USD10 juta.
"Saya ikut kontes tahun lalu dan dapat uang yang lumayan banyak," papar Salem Yahya Al Manhali. Tahun ini, untanya "memberikan" sebuah mobil.
Al Manhali meneriakkan nama untanya dari sebuah loudspeaker berulang-ulang. Menurut dia, hewan itu akan mengenali suaranya. Dia merasa itu akan membuat untanya lebih ramah selama periode penjurian.
Ikatan antara pemilik dan ternaknya itu kuat. Beberapa peternak menjelaskan unta mereka punya kepribadian masing-masing. Pemilik dan keluarganya juga berinvestasi dalam bisnis itu, dengan menernakkan 100-150 unta.
Biasanya, mereka sangat perhatian pada hewan ternaknya. Mereka menyikat gigi, merapikan kuku kaki unta dan menghias untanya saat hari besar. Unta-unta itu dinilai dari karakteristik estetika termasuk postur, bentuk hidung, posisi punuk dan lebar kuku.
Tapi, selain estetika, genlah yang paling utama. Pemilik harus bersumpah sebelum ikut kontes. "Demi Allah, saya bersumpah bahwa unta ini adalah benar-benar milik saya dan bukan keturunan campur, menurut pengetahuan terbaik saya," begitu bunyi sumpah yang harus diucapkan.
Direktur festival ini Salem Ibrahim Al Mazrouei menjelaskan, meskipun tubuh unta dibagi dalam 18 kategori penilaian, kepala adalah yang paling penting. Dia juga menekankan pentingnya jarak pemisah antar kuku unta.
Kontes kecantikan unta, Mazayina, ini dibagi dalam dua kategori, yaitu turunan Asayil yang blonde stroberi tinggi dari UEA dan Oman, serta keturunan Majaheem yang berkulit hitam dari Arab Saudi. Mazayina ini hanyalah salah satu event dalam festival Al Dhafra. Selain kontes ini, festival itu juga punya lelang unta, pasar tradisional, acara menari dan perayaan selama 10 hari.
Festival ini lahir dari inisiatif gabungan antara pemerintah UAE dan asosiasi peternak unta tiga tahun lalu. Tujuannya adalah menghidupkan kembali dan mempertahankan budaya unta di kawasan itu, mempromosikan bisnis dagang unta dan menarik wisatawan.
Tahun ini, hampir 1.200 pemilik unta dari kawasan teluk, bersama bangsawan dan selebriti datang ke festival itu.
Tahun ini, hampir 28.000 ekor unta turut serta dalam kontes tahunan Al Dhafra yang digelar di gurun terpencil di Uni Emirat Arab (UEA) Barat. Berkompetisi dalam 48 kategori, unta yang menang berhak membawa pulang uang tunai lebih dari USD10 juta.
"Saya ikut kontes tahun lalu dan dapat uang yang lumayan banyak," papar Salem Yahya Al Manhali. Tahun ini, untanya "memberikan" sebuah mobil.
Al Manhali meneriakkan nama untanya dari sebuah loudspeaker berulang-ulang. Menurut dia, hewan itu akan mengenali suaranya. Dia merasa itu akan membuat untanya lebih ramah selama periode penjurian.
Ikatan antara pemilik dan ternaknya itu kuat. Beberapa peternak menjelaskan unta mereka punya kepribadian masing-masing. Pemilik dan keluarganya juga berinvestasi dalam bisnis itu, dengan menernakkan 100-150 unta.
Biasanya, mereka sangat perhatian pada hewan ternaknya. Mereka menyikat gigi, merapikan kuku kaki unta dan menghias untanya saat hari besar. Unta-unta itu dinilai dari karakteristik estetika termasuk postur, bentuk hidung, posisi punuk dan lebar kuku.
Tapi, selain estetika, genlah yang paling utama. Pemilik harus bersumpah sebelum ikut kontes. "Demi Allah, saya bersumpah bahwa unta ini adalah benar-benar milik saya dan bukan keturunan campur, menurut pengetahuan terbaik saya," begitu bunyi sumpah yang harus diucapkan.
Direktur festival ini Salem Ibrahim Al Mazrouei menjelaskan, meskipun tubuh unta dibagi dalam 18 kategori penilaian, kepala adalah yang paling penting. Dia juga menekankan pentingnya jarak pemisah antar kuku unta.
Kontes kecantikan unta, Mazayina, ini dibagi dalam dua kategori, yaitu turunan Asayil yang blonde stroberi tinggi dari UEA dan Oman, serta keturunan Majaheem yang berkulit hitam dari Arab Saudi. Mazayina ini hanyalah salah satu event dalam festival Al Dhafra. Selain kontes ini, festival itu juga punya lelang unta, pasar tradisional, acara menari dan perayaan selama 10 hari.
Festival ini lahir dari inisiatif gabungan antara pemerintah UAE dan asosiasi peternak unta tiga tahun lalu. Tujuannya adalah menghidupkan kembali dan mempertahankan budaya unta di kawasan itu, mempromosikan bisnis dagang unta dan menarik wisatawan.
Tahun ini, hampir 1.200 pemilik unta dari kawasan teluk, bersama bangsawan dan selebriti datang ke festival itu.
No comments:
Post a Comment