Media di Australia masih membahas oleh-oleh Kopi Luwak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk "mates"nya Perdana Menteri (PM) Kevin Rudd.
Seperti dilaporkan wartawan antv Uni Z Lubis dari Sydney, Australia, dua hari lalu ketika media memberitakan tukar kado antara SBY dan Kevin Rudd, seorang presenter tv dengan sedikit jahil mengomentari, "Wah, Rudd bisa membuat 'crappuchino' dari hadiah kopi itu.
Presenter di sebelahnya tertawa. Mereka memberitakan bahwa Kopi Luwak adalah sejenis kopi yang dihasilkan dari proses metabolisme pencernaan Luwak, sejenis Musang yang hidup di hutan, dan kini dipelihara oleh produsen kopi untuk menghasilkan biji kopi terbaik lewat proses pencernaan.
Gampangnya, Luwak yang pandai memilih biji kopi yang sudah matang memakan biji itu, lalu produsen mengumpulkan biji kopi yang keluar bersama kotoran Luwak. Kopi ini dikenal sebagai kopi termahal di dunia.
Di sebuah mal di Jakarta, misalnya, harga secangkir Kopi Luwak bisa tiga kali lipat kopi lainnya. Cerita soal hadiah kopi ternyata belum berhenti.
Media hari ini memuat masalah karantina yang muncul dari hadiah itu. Sejak Januari lalu Kantor Inspeksi dan Karantina Publik (AQIS) Australia mengetatkan aturan bagi masuknya kopi olahan, khususnya kopi yang diproduksi melalui proses pencernaan hewan.
Disebut khusus sebagai contohnya adalah Kopi Luwak! Nah! Alasannya, produk itu berpotensi mengandung penyakit menular atau penyakit eksotik. Makanya, produk semacam ini tak boleh masuk Australia tanpa izin dari AQIS.
Seorang pejabat yang bertugas di kantor PM Rudd memastikan kado dari SBY masih terbungkus rapi dan harus diperiksa AQIS. "Tak ada pengecualian meskipun itu hadiah dari kepala negara," kata pejabat itu.
Mengingat Rudd juga memberikan kado gitar kayu buatan Melbourne dengan grafir "SBY", maka, mestinya gitar itu juga diperiksa karantina Indonesia. Siapa tahu membawa potensi penyakit dari kayu Australia?
dikupas dari :vivanews.com
No comments:
Post a Comment