Cukup disayangkan, seorang mahasiswa perguruan tinggi ternama sekelas IPB (Institut Pertanian Bogor) memanfaatkan kecerdasannya dan mungkin juga reputasi kampusnya untuk melakukan penipuan seperti itu. Yang jadi korban tentunya bukan hanya para korban penipuan yang dilakukannya, tapi juga teman dan segenap penghuni kampusnya karena telah mencoreng nama baik kampusnya itu.
Berikut ini kutipan langsung dari seorang kaskuser sekaligus mahasiswa IPB yang mengaku merasa malu dengan tindak penipuan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa di kampusnya itu.
Nih Alamat Facebooknya gan
Nih Kutipan Lengkapnya Dati Kompas
Sabtu, 10 April 2010 | 03:50 WIB
Bogor, Kompas – Aparat Kepolisian Resor Kota Bogor menangkap Indra Giri (23) di rumah kerabatnya di Kranggan, Bekasi, Jumat (9/4) pukul 19.00. Indra adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor yang menipu ratusan orang dengan nilai lebih dari Rp 8 miliar.
”Pelaku dalam pemeriksaan. Dia baru ditangkap. Pengakuan awal tersangka, ada 175 orang menyetor uang tunai kepada tersangka, sebagian besar rekan dia, sesama mahasiswa IPB. Uang yang disetor kepada tersangka dari para korban Rp 8 miliar-Rp 12 miliar,” kata Kepala Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Besar Nugroho Slamet Widodo.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Irwansyah memastikan tersangka adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi IPB yang tengah menyelesaikan skripsi kesarjanaannya dengan indeks prestasi kumulatif 3,4.
”Penangkapan Indra Giri berawal dari laporan Rita Permata- sari (42), ibu rumah tangga warga Bogor Tengah, seorang korban, pada 30 Maret. Dia melapor bersama sejumlah saksi, sesama korban, yang mewakili seluruh korban. Rita menderita kerugian Rp 193 juta,” kata Irwansyah.
Berdasarkan pengakuan tersangka, total penyetor uang kepada dirinya 175 orang, 60 orang di antaranya mahasiswa IPB. Namun, yang berhubungan langsung dengan Indra hanya 16 orang dan semuanya mahasiswa IPB yang dikenalnya dekat.
”Ke-16 orang itu mengajak temannya lagi untuk ikut berbisnis dengan tersangka. Mereka mengajak orang lain lagi karena sebelumnya pembayaran keuntungan kepada mereka lancar,” kata Irwansyah.
Indra menawarkan bisnis berupa menanam modal kepada pelaku dalam usaha pengadaan cendera mata dengan keuntungan 50 persen lebih dalam sebulan.
”Semula para korban menanam modal Rp 1 juta, keuntungannya Rp 2 juta dan dibayar,” kata Irwansyah.
Indra menjalankan usahanya itu sejak Juni 2009. Namun, sejak tiga bulan terakhir, Indra sulit ditemui, apalagi memberikan keuntungan kepada para kliennya.
”Pengakuan tersangka, dia kabur ke Belitung, lalu ke Bali, dan bersembunyi di rumah kerabatnya di Kranggan. Kami membuntuti kerabatnya,” kata Irwansyah. Barang yang disita dari tersangka adalah 3 komputer, 8 telefon seluler, 3 laptop, 2 televisi layar datar, dan 3 sepeda motor. (rts)
sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment