Masih ingat dengan kasus yang bikin heboh dunia politik sekaligus dunia selebritis (dan juga dunia seks?) Indonesia tahun 2007 lalu, di mana seorang beredar luas di internet film video mesum yang “dibintangi” penyanyi dangdut Maria Eva dan politisi Golkar (waktu itu) Yahya Zaini? Mungkin semua masih ingat.
Eh, tapi tunggu dulu. Kelihatannya ada tuh yang sudah lupa dengan kasus itu, yaitu politisi daripartai-partai yang mencalonkan Maria Eva ini sebagai calon wakil bupati Sidoarjo. Hhh…
Memang, semua warga negara berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai pejabat di negeri ini. Tapi apa tidak ada kriteria untuk tidak mengenyampingkan aspek moral yang terkait dengan citra atau image yang melekat pada bakal calon?
Bila nantinya si calon yang sudah terlanjur dicap sebagai pemain film porno ini benar-benar resmi menjadi calon wakil bupati, tinggal keputusan pemilih lah untuk menentukan “perjudian” aspek moral ini.
*
Pedangdut Maria Eva akhirnya mau menerima pinangan dari sejumlah partai politik yang memintanya untuk ikut dalam bursa calon wakil bupati Sidoarjo, Jawa Timur, dalam pilkada mendatang.
Sebelumnya, ia mengaku menolak tawaran tersebut lantaran merasa belum siap. Pada Jumat (9/4/2010) pekan lalu, Maria Eva mengaku dilamar oleh petinggi salah satu partai. “Aku diminta untuk menjadi kandidat wakil bupati,” ujar Maria saat ditemui di kawasan Sudirman Park, Jakarta, Rabu (14/4/2010).
Maria mengaku sempat dilamar Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, namanya tak muncul setelah partai berlambang matahari terbit itu menggelar rapat internal. Maria tak masuk hitungan. Bahkan, PAN sempat menyampaikan bantahannya bahwa PAN telah memberi rekomendasi kepada Maria.
Namun, bukan berarti peluang Maria pupus. Terjengkalnya nama Maria Eva dalam wacana balon wakil bupati dari PAN justru dimanfaatkan partai lainnya. “Sekarang aku diusung oleh partai-partai kecil. Sidoarjo jadi panas karena muncul nama aku. Kalau aku mundur, itu sudah tidak mungkin. Bola panas itu sudah bergulir, jadi harus maju terus,” katanya.
Maria mengaku belum memberikan jawabannya atas pinangan tersebut. Meski demikian, ia mengaku sudah siap untuk maju. “Sampai saat ini aku belum memberikan keputusan untuk lamaran partai tersebut, tapi aku sudah melangkah,” katanya.
Nama pedangdut Maria Eva sempat menjadi pusat perhatian ketika video mesumnya dengan anggota DPR kala itu, Yahya Zaini, beredar di jaringan internet. Akibat kasus tersebut, Yahya Zaini, yang merupakan politisi asal Partai Golkar, bahkan harus mundur dari jabatannya akibat skandal tersebut.
Maria mengakui, jika ia kelak turut dalam pilkada mendatang, ia tak mau pasang target apa pun. “Kalau tidak terpilih pun, aku enggak kecewa. Aku enggak punya obsesi untuk menjadi nomor satu. Kalau memang diminta, ya aku harus siap,” tegasnya.
sumber: kompas.com
Eh, tapi tunggu dulu. Kelihatannya ada tuh yang sudah lupa dengan kasus itu, yaitu politisi daripartai-partai yang mencalonkan Maria Eva ini sebagai calon wakil bupati Sidoarjo. Hhh…
Memang, semua warga negara berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai pejabat di negeri ini. Tapi apa tidak ada kriteria untuk tidak mengenyampingkan aspek moral yang terkait dengan citra atau image yang melekat pada bakal calon?
Bila nantinya si calon yang sudah terlanjur dicap sebagai pemain film porno ini benar-benar resmi menjadi calon wakil bupati, tinggal keputusan pemilih lah untuk menentukan “perjudian” aspek moral ini.
*
Pedangdut Maria Eva akhirnya mau menerima pinangan dari sejumlah partai politik yang memintanya untuk ikut dalam bursa calon wakil bupati Sidoarjo, Jawa Timur, dalam pilkada mendatang.
Sebelumnya, ia mengaku menolak tawaran tersebut lantaran merasa belum siap. Pada Jumat (9/4/2010) pekan lalu, Maria Eva mengaku dilamar oleh petinggi salah satu partai. “Aku diminta untuk menjadi kandidat wakil bupati,” ujar Maria saat ditemui di kawasan Sudirman Park, Jakarta, Rabu (14/4/2010).
Maria mengaku sempat dilamar Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, namanya tak muncul setelah partai berlambang matahari terbit itu menggelar rapat internal. Maria tak masuk hitungan. Bahkan, PAN sempat menyampaikan bantahannya bahwa PAN telah memberi rekomendasi kepada Maria.
Namun, bukan berarti peluang Maria pupus. Terjengkalnya nama Maria Eva dalam wacana balon wakil bupati dari PAN justru dimanfaatkan partai lainnya. “Sekarang aku diusung oleh partai-partai kecil. Sidoarjo jadi panas karena muncul nama aku. Kalau aku mundur, itu sudah tidak mungkin. Bola panas itu sudah bergulir, jadi harus maju terus,” katanya.
Maria mengaku belum memberikan jawabannya atas pinangan tersebut. Meski demikian, ia mengaku sudah siap untuk maju. “Sampai saat ini aku belum memberikan keputusan untuk lamaran partai tersebut, tapi aku sudah melangkah,” katanya.
Nama pedangdut Maria Eva sempat menjadi pusat perhatian ketika video mesumnya dengan anggota DPR kala itu, Yahya Zaini, beredar di jaringan internet. Akibat kasus tersebut, Yahya Zaini, yang merupakan politisi asal Partai Golkar, bahkan harus mundur dari jabatannya akibat skandal tersebut.
Maria mengakui, jika ia kelak turut dalam pilkada mendatang, ia tak mau pasang target apa pun. “Kalau tidak terpilih pun, aku enggak kecewa. Aku enggak punya obsesi untuk menjadi nomor satu. Kalau memang diminta, ya aku harus siap,” tegasnya.
sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment