LONDON - Frances Simpson tak pernah menyangka jika upayanya selama 48 tahun untuk menemukan sang ayah berakhir di situs jejaring sosial, Facebook.
Frances tak lagi bertemu ayahnya, Tony Macnauton, sejak berusia tiga tahun. Atau, setelah ayah dan ibunya memutuskan berpisah. ”Saya tidak sanggup mengucapkan apapun untuk mendeskripsikan perasaan saya. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya saya bisa bertemu dengan ayah lagi,” ujarnya. Frances kecil tidak mengerti apapun tentang perpisahan orangtuanya.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, rasa rindu terhadap sang ayah mulai menghimpit pikiran Frances. Selama 33 tahun terakhir, dia terus mencari keberadaan Tony. ”Saya berusia 18 tahun saat mulai mencari ayah.Saya mencari namanya di setiap buku telepon serta membuat iklan di sejumlah surat kabar,” kenangnya. Suatu hari,seorang teman yang melihat kegelisahan Frances akhirnya berinisiatif menelusuri garis keturunan Frances.
Dari penelusuran temannya, ditemukanlah fakta bahwa Frances memiliki saudari tiri yang bernama Kim Macnauton. Wanita yang kini berusia 51 tahun ini membuka akun Facebook miliknya, lalu mencari nama Kim Macnauton dalam tabel pencari. Betapa senangnya Frances ketika melihat nama yang dia cari tertera pada layar komputer. Segera saja dia mengirim pesan yang ditujukan kepada Kim via Facebook.
”Ini mungkin bakal menjadi sesuatu yang mengejutkan.Tapi saya rasa, kamu adalah saudara saya,” tulisnya. Seperti yang telah diperkirakan Frances, Kim benar-benar kaget ketika membaca pesan ini. Segera saja dia membalasnya untuk mempertanyakan kembali apakah mereka berdua benar-benar memiliki pertalian darah. Pesan pun terus bersambut dan mereka bertukar nomor telepon. Sesaat setelah menerima nomor telepon rumah Kim, Frances segera menghubungi nomor itu Ketika mendengar nada sambung, perasaan Frances menjadi tidak karuan.
Kim mengangkat teleponnya. Keduanya bercakap, lantas sampailah pada sebuah pertanyaan yang dilontarkan Kim,”Apakah kamu mau berbicara dengan ayahku? Dia duduk tepat di samping saya”. Jawaban ”ya” teruntai yakin dari mulut Frances. Tak lama, terdengarlah satu kata pertama Tony,”Halo?”.
Suara di seberang telepon adalah suara yang tidak pernah sekalipun didengar Frances selama 50 tahun terakhir.
Hatinya bergetar, karena akhirnya dia bisa mendengar suara pria yang sepatutnya dipanggil ”ayah”. Bagaimanapun, mereka tidak mengharapkan model percakapan yang seperti ini. Mereka merasa butuh bertemu dan bercakap secara langsung tanpa keterbatasan apapun. Lalu, mereka merencanakan sebuah reuni istimewa. Hari, waktu, dan tempat juga telah ditetapkan. Ketika hari yang dinanti akhirnya datang, ketiganya larut dalam haru-biru. Ketiganya saling mendaratkan pelukan hangat dan mengungkapkan perasaan masing-masing di sela isak tangis.
”Rasanya seperti terbang ke bulan. Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata,” ungkap Frances.
Wanita separuh abad ini menyadari, banyak hal telah berubah dalam kurun 50 tahun,begitu juga dengan dirinya. Frances telah menjadi seorang ibu dari lima orang anak sekaligus nenek dari lima orang cucu. ”Ayah perlu tahu ini. Ayah mesti tahu bahwa dia memiliki keturunan tiga generasi,” paparnya.
Maka Frances segera mempertemukan sang ayah dengan para cucu dan cicitnya. Frances mengaku anak-anak dan cucu-cucunya sangat senang ketika bertemu dengan Tony. ”Mereka sangat antusias karena inilah kali pertama bertemu dengan kakek dan juga kakek buyutnya. Selama ini, mereka hanya mendengar cerita tentang ayah dari mulut saya saja,” paparnya.
Sebagai seorang ayah,Tony sangat bersyukur atas keajaiban yang diterima di hari tuanya. ”Meskipun saya dan Frances kehilangan kontak, tapi saya tidak pernah melupakan Frances karena dia putri saya,” ujar Tony.
Frances tak lagi bertemu ayahnya, Tony Macnauton, sejak berusia tiga tahun. Atau, setelah ayah dan ibunya memutuskan berpisah. ”Saya tidak sanggup mengucapkan apapun untuk mendeskripsikan perasaan saya. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya saya bisa bertemu dengan ayah lagi,” ujarnya. Frances kecil tidak mengerti apapun tentang perpisahan orangtuanya.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, rasa rindu terhadap sang ayah mulai menghimpit pikiran Frances. Selama 33 tahun terakhir, dia terus mencari keberadaan Tony. ”Saya berusia 18 tahun saat mulai mencari ayah.Saya mencari namanya di setiap buku telepon serta membuat iklan di sejumlah surat kabar,” kenangnya. Suatu hari,seorang teman yang melihat kegelisahan Frances akhirnya berinisiatif menelusuri garis keturunan Frances.
Dari penelusuran temannya, ditemukanlah fakta bahwa Frances memiliki saudari tiri yang bernama Kim Macnauton. Wanita yang kini berusia 51 tahun ini membuka akun Facebook miliknya, lalu mencari nama Kim Macnauton dalam tabel pencari. Betapa senangnya Frances ketika melihat nama yang dia cari tertera pada layar komputer. Segera saja dia mengirim pesan yang ditujukan kepada Kim via Facebook.
”Ini mungkin bakal menjadi sesuatu yang mengejutkan.Tapi saya rasa, kamu adalah saudara saya,” tulisnya. Seperti yang telah diperkirakan Frances, Kim benar-benar kaget ketika membaca pesan ini. Segera saja dia membalasnya untuk mempertanyakan kembali apakah mereka berdua benar-benar memiliki pertalian darah. Pesan pun terus bersambut dan mereka bertukar nomor telepon. Sesaat setelah menerima nomor telepon rumah Kim, Frances segera menghubungi nomor itu Ketika mendengar nada sambung, perasaan Frances menjadi tidak karuan.
Kim mengangkat teleponnya. Keduanya bercakap, lantas sampailah pada sebuah pertanyaan yang dilontarkan Kim,”Apakah kamu mau berbicara dengan ayahku? Dia duduk tepat di samping saya”. Jawaban ”ya” teruntai yakin dari mulut Frances. Tak lama, terdengarlah satu kata pertama Tony,”Halo?”.
Suara di seberang telepon adalah suara yang tidak pernah sekalipun didengar Frances selama 50 tahun terakhir.
Hatinya bergetar, karena akhirnya dia bisa mendengar suara pria yang sepatutnya dipanggil ”ayah”. Bagaimanapun, mereka tidak mengharapkan model percakapan yang seperti ini. Mereka merasa butuh bertemu dan bercakap secara langsung tanpa keterbatasan apapun. Lalu, mereka merencanakan sebuah reuni istimewa. Hari, waktu, dan tempat juga telah ditetapkan. Ketika hari yang dinanti akhirnya datang, ketiganya larut dalam haru-biru. Ketiganya saling mendaratkan pelukan hangat dan mengungkapkan perasaan masing-masing di sela isak tangis.
”Rasanya seperti terbang ke bulan. Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata,” ungkap Frances.
Wanita separuh abad ini menyadari, banyak hal telah berubah dalam kurun 50 tahun,begitu juga dengan dirinya. Frances telah menjadi seorang ibu dari lima orang anak sekaligus nenek dari lima orang cucu. ”Ayah perlu tahu ini. Ayah mesti tahu bahwa dia memiliki keturunan tiga generasi,” paparnya.
Maka Frances segera mempertemukan sang ayah dengan para cucu dan cicitnya. Frances mengaku anak-anak dan cucu-cucunya sangat senang ketika bertemu dengan Tony. ”Mereka sangat antusias karena inilah kali pertama bertemu dengan kakek dan juga kakek buyutnya. Selama ini, mereka hanya mendengar cerita tentang ayah dari mulut saya saja,” paparnya.
Sebagai seorang ayah,Tony sangat bersyukur atas keajaiban yang diterima di hari tuanya. ”Meskipun saya dan Frances kehilangan kontak, tapi saya tidak pernah melupakan Frances karena dia putri saya,” ujar Tony.
No comments:
Post a Comment