Seorang aktivis China yang telah tinggal di dalam bandara internasional Tokyo selama tiga bulan, akhirnya diizinkan kembali untuk pulang oleh pihak China.
Feng Zhenghu telah berkemah di Bandara Internasional Narita sejak awal November untuk memprotes keputusan pemerintah China yang melarangnya untuk kembali ke negara asalnya.
Feng telah membuat marah pemerintah China dengan menulis dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat setempat dan juga mendukung protes yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Pada hari Minggu Feng mengatakan, ia akan menghentikan protesnya setelah menemui pejabat Kedutaan Besar China untuk Jepang pada pekan lalu. Tetapi masih belum juga mendapat kejelasan, hingga akhirnya pada hari Selasa 2 Februari kemarin pihak China memperbolehkannya untuk kembali.
Sekadar diketahui, Feng telah ditolak sebanyak delapan kali, untuk kembali ke negaranya menyangkut protes yang dilakukannya.
"Pejabat China memperkenankan saya untuk kembali ke Shanghai," ujar Feng, 55 tahun, seperti dikutip AP, Rabu (3/2/2010).
Sebelumnya ia telah menempuh berbagai cara untuk mencoba pulang ke negaranya melalui Bandara Pudong, Shanghai. Akan tetapi pejabat setempat memaksanya untuk kembali ke pesawat untuk terbang ke Tokyo, hingga akhirnnya ia menetap di bandara tersebut sejak 4 November.
Feng menolak untuk melewati gerbang imigrasi walaupun paspor dan visanya lengkap, dia melakukan hal tersebut karena bentuk protes atas sikap pemerintah China yang melarangnya untuk kembali. Dia menggunakan laptop dan telepon genggamnya untuk berkomunikasi dengan pendukungnya, dengan melakukan posting ke beberapa blog dan juga Twitter.
Feng tidak dapat pergi kemanapun untuk mendapatkan makan, dikarenakan ia bertahan di bagian keimigrasian. Ia bisa makan dan berganti pakaian dari belas kasih orang-orang yang lalu lalang.
Feng Zhenghu telah berkemah di Bandara Internasional Narita sejak awal November untuk memprotes keputusan pemerintah China yang melarangnya untuk kembali ke negara asalnya.
Feng telah membuat marah pemerintah China dengan menulis dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat setempat dan juga mendukung protes yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Pada hari Minggu Feng mengatakan, ia akan menghentikan protesnya setelah menemui pejabat Kedutaan Besar China untuk Jepang pada pekan lalu. Tetapi masih belum juga mendapat kejelasan, hingga akhirnya pada hari Selasa 2 Februari kemarin pihak China memperbolehkannya untuk kembali.
Sekadar diketahui, Feng telah ditolak sebanyak delapan kali, untuk kembali ke negaranya menyangkut protes yang dilakukannya.
"Pejabat China memperkenankan saya untuk kembali ke Shanghai," ujar Feng, 55 tahun, seperti dikutip AP, Rabu (3/2/2010).
Sebelumnya ia telah menempuh berbagai cara untuk mencoba pulang ke negaranya melalui Bandara Pudong, Shanghai. Akan tetapi pejabat setempat memaksanya untuk kembali ke pesawat untuk terbang ke Tokyo, hingga akhirnnya ia menetap di bandara tersebut sejak 4 November.
Feng menolak untuk melewati gerbang imigrasi walaupun paspor dan visanya lengkap, dia melakukan hal tersebut karena bentuk protes atas sikap pemerintah China yang melarangnya untuk kembali. Dia menggunakan laptop dan telepon genggamnya untuk berkomunikasi dengan pendukungnya, dengan melakukan posting ke beberapa blog dan juga Twitter.
Feng tidak dapat pergi kemanapun untuk mendapatkan makan, dikarenakan ia bertahan di bagian keimigrasian. Ia bisa makan dan berganti pakaian dari belas kasih orang-orang yang lalu lalang.
No comments:
Post a Comment