Banyak cara dilakukan untuk mencari dampak ledakan yang dilakukan teroris. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh ilmuwan di Inggris.Mereka meledakkan babi untuk mencari efek bom terhadap korbannya.
Sebanyak 18 ekor babi dibungkus dalam selimut berbahan kevlar yang kemudian diarahkan untuk mendekati bom yang berjarak sekira 3 meter dari hewan itu. Sebelum diledakkan, selang kecil di pasang pada pembuluh darah babi tersebut serta limpanya dipindahkan.
Sebuah kabel juga dipasang di pembuluh darah besar agar memastikan pembuluh darah robek akibat ledakan. Sementara selimut kevlar yang digunakan babi itu dipasang untuk melindungi dari serpihan bom. Selama eksperimen berjalan, binatang tersebut dibius oleh ilmuwan. Demikian diberitakan Telegraph, Senin (25/1/2010).
Banyak pihak bertanya-tanya apa maksud dari eksperimen mengerikan ini. Para ilmuwan di Porton Down yang terlibat mengaku ingin mecari tahu berapa lama binatang tersebut dapat bertahan saat lebih dari sepertiga darahnya mengucur keras dari badan mereka.
Sementara kalangan medis di Inggris mengharapkan jika eksperimen ini dapat membantu pasukan Inggris di Afghanistan, untuk mengendalikan pendarahan akibat ledakan bom.
Namun uji coba ini mengundang banyak kecaman. Anggota parlemen dari kubu Liberal Demokrat, Norman Baker mempertanyakan penggunaan hewan hidup dalam eksperimen militer. "Percobaan ini amat mengerikan dan tidak perlu dilakukan. Semua orang tahu akibat dari aksi teroris. Meledakkan babi bukanlah cara baik untuk mengetahui efek dari aksi teror," ungkap Baker.
Sementara juru bicara dari Porton Down menyatakan percobaan ini justru menunjukkan bukti dapat menolong banyak jiwa.
Sebanyak 18 ekor babi dibungkus dalam selimut berbahan kevlar yang kemudian diarahkan untuk mendekati bom yang berjarak sekira 3 meter dari hewan itu. Sebelum diledakkan, selang kecil di pasang pada pembuluh darah babi tersebut serta limpanya dipindahkan.
Sebuah kabel juga dipasang di pembuluh darah besar agar memastikan pembuluh darah robek akibat ledakan. Sementara selimut kevlar yang digunakan babi itu dipasang untuk melindungi dari serpihan bom. Selama eksperimen berjalan, binatang tersebut dibius oleh ilmuwan. Demikian diberitakan Telegraph, Senin (25/1/2010).
Banyak pihak bertanya-tanya apa maksud dari eksperimen mengerikan ini. Para ilmuwan di Porton Down yang terlibat mengaku ingin mecari tahu berapa lama binatang tersebut dapat bertahan saat lebih dari sepertiga darahnya mengucur keras dari badan mereka.
Sementara kalangan medis di Inggris mengharapkan jika eksperimen ini dapat membantu pasukan Inggris di Afghanistan, untuk mengendalikan pendarahan akibat ledakan bom.
Namun uji coba ini mengundang banyak kecaman. Anggota parlemen dari kubu Liberal Demokrat, Norman Baker mempertanyakan penggunaan hewan hidup dalam eksperimen militer. "Percobaan ini amat mengerikan dan tidak perlu dilakukan. Semua orang tahu akibat dari aksi teroris. Meledakkan babi bukanlah cara baik untuk mengetahui efek dari aksi teror," ungkap Baker.
Sementara juru bicara dari Porton Down menyatakan percobaan ini justru menunjukkan bukti dapat menolong banyak jiwa.
No comments:
Post a Comment