Wednesday, April 7, 2010

Komet Raksasa Pernah Jatuh di Amerika

Peneliti mendapat tambahkan tersangka baru dari daftar apa yang mungkin telah membunuh megafauna mammoth dan mastodon 13.000 tahun lalu.

Sebuah komet empat kilometer tidak hanya membuat kawah tunggal di lapisan es di Amerika Utara 13.000 tahun lalu, tapi puing-puing juga memenuhi langit dengan serangkaian ledakan skala megaton seperti peristiwa Tunguska tahun 1908.

Setiap rangkaian ledakan api dapat mematikan seperti satu tubrukan besar. Itulah mengapa para ilmuwan terus memperingatkan asteroid yang menghantam bumi dapat menyebabkan kerusakan besar.

Tetapi yang lain berpendapat, tidak perlu bencana kosmis untuk menjelaskan hilangnya mammoth dan mastodon serta akhir kebudayaan Clovis.

Proposal baru datang dari Bill Napier astronom di Universitas Cardiff yang pada 1982 turut menulis buku berjudul The Cosmic Serpent. Di dalamnya, ia dan Victor Clube menunjukkan bahwa planet dari luar mengalihkan komet raksasa ke dalam tata surya bagian dalam.

Teori catastrophism koheren mengklaim bahwa kita hidup pada saat dampak meningkat, karena salah satu komet raksasa memasuki tata surya dalam 20.000 sampai 30.000 tahun yang lalu, menyebabkan hujan meteor Taurid, komet Encke dan sisa lainnya.

Dalam makalah di Arxiv.org yang muncul dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society, Napier menyatakan bencana sesungguhnya berasal dari gumpalan puing komet 50 hingga 100 kilometer.

"Ribuan fragmen komet seperti itu merupakan peristiwa yang jauh lebih besar daripada tabrakan tunggal yang besar," katanya.

Tetapi studi baru-baru ini terus meningkatkan keraguan tentang teori tabrakan. Pada bulan Desember, peneliti melaporkan bahwa mereka telah menemukan tak ada tanda geokimia dari dampak di lapisan sedimen yang terbentuk pada saat itu.

Sementara itu, bencana lain yang berbeda telah ditemukan 13.000 tahun yang lalu – yang tiba-tiba mengeringkan danau besar Kanada. Meltwater di dasar lapisan es di Amerika Utara telah terkumpul di danau karena tidak tempat lain.

Akhirnya apa pun penyebabnya telah mengakibatkan es pecah atau meleleh, menyebabkan air mengalir pergi.

Sumber : Inilah.com

No comments:

Post a Comment