Materi gelap yang dipercaya ilmuwan mengisi 25% alam semesta dan keberadaannya tidak pernah terbukti, akan dideteksi oleh pemukul partikel raksasa di CERN.
Rolf-Dieter Heuer mengatakan beberapa bukti menyangkut masalah itu dapat muncul dari penabrak partikel megabesar yang menciptakan "Big Bang" seperti saat kelahiran alam semesta sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu.
"Kami tidak tahu apa materi gelap," kata Heuer, Direktur Jenderal Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir di perbatasan Prancis-Swiss dekat Jenewa.
" Large Hadron Collider (LHC) kami bisa menjadi mesin pertama yang memberi kita wawasan tentang alam semesta yang gelap," katanya. "Kami membuka pintu untuk fisika baru."
Astronom dan ahli fisika mengatakan bahwa hanya 5 persen dari alam semesta yang diketahui saat ini, dan sisanya hanya terdiri dari materi gelap dan energi gelap yang masing-masing terdiri dari 25% dan 70%.
"Jika kita dapat mendeteksi dan memahami materi gelap, pengetahuan kita akan diperluas mencakup 30% dari alam semesta, sebuah langkah besar ke depan," ujar Heuer.
LHC merupakan pusat percobaan ilmiah terbesar di dunia berbentuk oval sepanjang 16,78 mil terowongan bawah tanah. Sarana itu akan menabrakan partikel dengan energi tertinggi yang pernah dicapai.
Tabrakan yang lebih dari satu kali itu itu akan mencapai total 7 tera-elektron volt atau TEV, dan masing-masing akan membuat Big Bang mini dan menghasilkan data untuk ribuan ilmuwan di CERN termasuk laboratorium di seluruh dunia bisa menganalisanya.
Salah satu tujuan dari LHC adalah mencoba untuk menemukan partikel teoritis yang memberi massa setelah ledakan yang memunculkan bintang-bintang, planet dan akhirnya kehidupan di bumi dan mungkin di tempat lain.
dikupas dari :inilah.com
No comments:
Post a Comment