Saturday, February 20, 2010

Operasi Jantung Tak Perlu di Luar Negeri

Masyarakat mapan yang hendak menjalani operasi jantung tak perlu melakukannya di rumah sakit luar negeri. Dokter dari Indonesia pun mampu memberikan pelayanan setara dengan mereka yang berada di negara maju .

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Santosa Bandung International Hospital (SBIH), Soegeng Njotoprajitno di Bandung, mengatakan, pada Sabtu (20/2/2010), pihaknya telah melakukan operasi bypass yang digabung dengan penggantian katup mitral jantung.

Biaya operasi itu sekitar Rp 150 juta, masih lebih murah dibandingkan di luar negeri. Di Singapura misalnya, biaya itu mencapai Rp 245 juta. Jika operasi yang dilakukan hanya bypass, biayanya sekitar Rp 189 juta. Biaya itu pun untuk operasi di rumah sakit pemerintah Singapura.

"Kalau di rumah sakit swasta lebih mahal lagi. Pasien tak perlu mencari kesembuhan di luar negeri yang tentunya membutuhkan dana tak sedikit," ujarnya.

Menurut Soegeng, bypass merupakan operasi yang dilakukan terhadap pasien dengan penyempitan pembuluh darah pada arteri koronaria jantung. Operasi itu termasuk proses yang sangat rumit sehingga melibatkan banyak dokter spesialis dari berbagai bidang.

Mereka di antaranya ahli bedah jantung, penyakit jantung, anestesi khusus bedah jantung, anestesi dengan kompetensi intensif care unit khusus bedah jantung, dan ahli rehabilitasi medis khusus jantung. Sebelumnya, SBIH juga pernah melakukan empat operasi jantung yang terdiri bypass sebanyak tiga kali dan ventricle septal defect (VSD) satu kali.

"Operasi VSD dilakukan karena terjadi kebocoran antara dinding jantung pasien sebelah kiri dan kanan," kata Soegeng.

Operasi jantung memakan waktu sekitar lima jam. Pemicu penyakit jantung koroner terdiri dari berbagai faktor antara lain kolesterol, darah tinggi, merokok, usia, dan keturunan. Penyakit itu menjadi salah satu penyebab kematian utama.

Keadaan itu terjadi di negara maju maupun berkembang. "Setiap 34 detik, satu orang di dunia meninggal karena penyakit tersebut," kata Soegeng. Penyakit jantung koroner terjadi akibat penyempitan pembuluh koroner yang bekerja menyuplai darah dan oksigen ke otot jantung.

No comments:

Post a Comment