BERLIN - Hasil studi terbaru yang dilakukan para peneliti Jerman menyebutkan, monyet memiliki kemampuan dasar matematika.
Monyet terbukti memiliki kemampuan berhitung. Kesimpulan ini didapat setelah peneliti menguji monyet menentukan jumlah titik yang muncul pada sebuah layar. Mereka bisa menebak jumlah titik tersebut bertambah atau berkurang.
Hasil percobaan menunjukkan mereka bisa membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka temukan. Professor Andreas Nieder dari University of Tubingen, Jerman, yang memimpin studi ini yakin temuan ini menandakan bahwa kemampuan dasar matematika "hard-wired into evolution".
"Ini adalah kemampuan matematika versi primitif yang memiliki manfaat dalam proses bertahan hidup," kata Andreas seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (22/1/2010).
"Contohnya pada saat mencari makan, kemampuan ini bermanfaat untuk memilih pohon yang memiliki lebih banyak buah," tambahnya.
Andreas kemudian menjelaskan, kemampuan berhitung sama pentingnya bagi monyet untuk mengetahui jumlah individu dalam kelompok mereka dan membandingkannya dengan kelompok lain yang menjadi pesaing atau lawan mereka. Dengan demikian, monyet bisa tahu apakah mereka terancam oleh kelompok lain atau tidak.
Dalam studi ini monyet yang menjadi partisipan dilatih untuk mengenali jumlah titik yang ditampilkan pada sebuah layar. Mereka ditugaskan membandingkan jumlah titik yang ditampilkan layar berikutnya.
Jika jumlah titik bertambah dari yang ditampilkan pada layar sebelumnya, monyet itu diminta menarik semacam alat pengungkit. Sebaliknya jika jumlah titik lebih sedikit dari yang ditampilkan di layar sebelumnya, monyet tidak akan menarik pengungkit.
Monyet yang menebak dengan benar diberikan apel dan air minum sebagai hadiah atas kepintaran mereka. Dari studi ini juga diketahui bahwa rata-rata tingkat akurasi tebakan monyet yang di uji adalah sebesar 90 persen.
Monyet terbukti memiliki kemampuan berhitung. Kesimpulan ini didapat setelah peneliti menguji monyet menentukan jumlah titik yang muncul pada sebuah layar. Mereka bisa menebak jumlah titik tersebut bertambah atau berkurang.
Hasil percobaan menunjukkan mereka bisa membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka temukan. Professor Andreas Nieder dari University of Tubingen, Jerman, yang memimpin studi ini yakin temuan ini menandakan bahwa kemampuan dasar matematika "hard-wired into evolution".
"Ini adalah kemampuan matematika versi primitif yang memiliki manfaat dalam proses bertahan hidup," kata Andreas seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (22/1/2010).
"Contohnya pada saat mencari makan, kemampuan ini bermanfaat untuk memilih pohon yang memiliki lebih banyak buah," tambahnya.
Andreas kemudian menjelaskan, kemampuan berhitung sama pentingnya bagi monyet untuk mengetahui jumlah individu dalam kelompok mereka dan membandingkannya dengan kelompok lain yang menjadi pesaing atau lawan mereka. Dengan demikian, monyet bisa tahu apakah mereka terancam oleh kelompok lain atau tidak.
Dalam studi ini monyet yang menjadi partisipan dilatih untuk mengenali jumlah titik yang ditampilkan pada sebuah layar. Mereka ditugaskan membandingkan jumlah titik yang ditampilkan layar berikutnya.
Jika jumlah titik bertambah dari yang ditampilkan pada layar sebelumnya, monyet itu diminta menarik semacam alat pengungkit. Sebaliknya jika jumlah titik lebih sedikit dari yang ditampilkan di layar sebelumnya, monyet tidak akan menarik pengungkit.
Monyet yang menebak dengan benar diberikan apel dan air minum sebagai hadiah atas kepintaran mereka. Dari studi ini juga diketahui bahwa rata-rata tingkat akurasi tebakan monyet yang di uji adalah sebesar 90 persen.
No comments:
Post a Comment