NEW DELHI - Pemerintah India yakin, selain berupaya membobol jaringan internet Amerika Serikat (AS), hacker China juga diduga melancarkan serangan yang sama kepada jaringan internet di India.
Pemerintah India sangat yakin akan serangan yang dilancarkan hacker China tersebut telah terjadi pada tanggal 15 Desember, tanggal yang sama dengan aksi pembobolan jaringan internet di beberapa perusahaan besar milik AS yang juga diduga dilancarkan oleh para hacker dari China.
"Ini bukanlah serangan yang pertama kali terjadi. Beberapa kali, hacker China juga berupaya untuk membobol jaringan komputer penting di pemerintahan kami," ujar Penasehat Keamanan Nasional India M.K Narayanan, seperti dikutip melalui Times Online, Senin (18/1/2010).
Menurutnya, serangan itu datang dari sebuah email yang disertai attachment berformat PDF. Attachment tersebutlah yang diprediksi membawa virus 'Trojan' sebagai jembatan untuk para hacker mengakses komputer penting di India dari jarak jauh. Dengan demikian, para hacker yang diduga berasal dari China tersebut dapat mendownload dan menghilangkan file dari jarak jauh.
"Semua orang sangat yakin bahwa pelakunya adalah pihak China. Memang sangat sulit untuk mencari sumber yang sebenarnya, namun serangan ke AS pada tanggal yang sama menguatkan kecurigaan kami," ujar Narayanan. Dia pun menambahkan, saat ini India telah bekerja sama dengan Amerika dan Inggris untuk meningkatkan keamanan jaringan mereka.
Namun begitu, pihak China telah mengeluarkan bantahannya. Menurut juru bicara luar negeri China, pihaknya tidak pernah melakukan hal-hal ilegal semacam itu, baik menyerang India maupun AS.
"Meretas jaringan komputer milik negara lain merupakan hal yang sangat dilarang dan melanggar hukum di China, " ujar Jiang Yu.
Pemerintah India sangat yakin akan serangan yang dilancarkan hacker China tersebut telah terjadi pada tanggal 15 Desember, tanggal yang sama dengan aksi pembobolan jaringan internet di beberapa perusahaan besar milik AS yang juga diduga dilancarkan oleh para hacker dari China.
"Ini bukanlah serangan yang pertama kali terjadi. Beberapa kali, hacker China juga berupaya untuk membobol jaringan komputer penting di pemerintahan kami," ujar Penasehat Keamanan Nasional India M.K Narayanan, seperti dikutip melalui Times Online, Senin (18/1/2010).
Menurutnya, serangan itu datang dari sebuah email yang disertai attachment berformat PDF. Attachment tersebutlah yang diprediksi membawa virus 'Trojan' sebagai jembatan untuk para hacker mengakses komputer penting di India dari jarak jauh. Dengan demikian, para hacker yang diduga berasal dari China tersebut dapat mendownload dan menghilangkan file dari jarak jauh.
"Semua orang sangat yakin bahwa pelakunya adalah pihak China. Memang sangat sulit untuk mencari sumber yang sebenarnya, namun serangan ke AS pada tanggal yang sama menguatkan kecurigaan kami," ujar Narayanan. Dia pun menambahkan, saat ini India telah bekerja sama dengan Amerika dan Inggris untuk meningkatkan keamanan jaringan mereka.
Namun begitu, pihak China telah mengeluarkan bantahannya. Menurut juru bicara luar negeri China, pihaknya tidak pernah melakukan hal-hal ilegal semacam itu, baik menyerang India maupun AS.
"Meretas jaringan komputer milik negara lain merupakan hal yang sangat dilarang dan melanggar hukum di China, " ujar Jiang Yu.
No comments:
Post a Comment