Saturday, February 13, 2010

WINNER ITB, Gudang Inovasi Para Pengembang Kreatif

BANDUNG - Wireless Information Network Research Group (WINNER) boleh dibilang merupakan salah satu gudang inovasi potensial yang ada di lingkungan kampus di Indonesia. Di sinilah para pengembang teknologi kreatif ITB (Institut Teknologi Bandung) berkreasi menumpahkan ide-ide segar mereka.

Meski baru berusia lima tahun, WINNER telah membuktikan kiprahnya tidak main-main. Berbagai kontes berbasis ICT, baik tingkat nasional maupun internasional berhasil disabet anggota WINNER.

"Alhamdulillah setiap tahunnya ada saja dari mahasiswa kami yang memenangkan berbagai kompetisi ICT, baik tingkat nasional maupun internasional," kata Kepala Laboratorium WINNER Yusep Rosmansyah, saat berbincang usai peresmian kerjasama antara Forum Nokia dengan ITB, di Green Hill Universal Hotel, Bandung (12/2/2010).

Sejak 2004, WINNER telah memiliki 250 orang anggota yang terdiri dari mahasiswa S1, S2, S3 dan juga para alumni ITB.

Berbagai kejuaraan yang pernah dimenangkan komunitas ini di dalam negeri salah satunya adalah kompetisi IWIC (Indosat Wireless Innovation Contest). Menurut Yusep, sejak 2006 hingga 2009 selalu ada mahasiswa ITB yang meraih posisi tiga besar kompetisi tahunan yang diadakan operator telekomunikasi Indosat itu.

Kejuaraan tingkat internasional pun tak luput menjadi sasaran para mahasiswa kreatif ini untuk menyabetnya. Pada 2007, komunitas WINNER berhasil memenangkan Qualcomm Wireless Reach Award di San Diego. Selanjutnya giliran Imagine Cup 2008 dan 2009 yang diadakan raksasa software Microsoft yang dilalap oleh mereka. Di Imagine Cup 2009 yang digelar di Kairo, Mesir, tim ITB berhasil memukau juri dengan temuan aplikasi untuk penyakit malaria bernama MOSES.

"Saya selalu dukung mahasiswa saya untuk mengembangkan ide-ide mereka. Saya akan terus berikan mereka motivasi. Semoga komunitas ini menjadi wadah yang efektif untuk saling berbagi dan menelurkan ide. Diharapkan hasil pengembangan mereka pun bisa bermanfaat bagi banyak orang, tak hanya sebatas disimpan sebagai arsip di perpustakaan," tandas Yusep.

No comments:

Post a Comment